Tulungagung – Kapolres Tulungagung AKBP Muhammad Taat Resdi mengikuti prosesi Jamasan Kyai Upas pada Jumat (11/07/2025), menggunakan pakaian adat Jawa, hadir juga Bupati Tulungagung, H. Gatut Sunu Wibowo, S.E., M.E., dan Wakil Bupati Tulungagung, H. Ahmad Baharudin, S.M., bersama Staf Khusus Kementerian Kebudayaan RI, Basuki Teguh Yuwono, S.Sn., M.H., serta jajaran Forkopimda.
Prosesi diawali dengan pemberangkatan kirab Nawa Tirta dari Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso menuju Dalem Kanjengan, Lingkungan Kepatihan, Kabupaten Tulungagung.
Kegiatan ini merupakan upacara sakral yang rutin dilaksanakan setiap tahun, bertepatan dengan hari Jumat antara tanggal 11 hingga 20 bulan Suro dalam penanggalan Jawa. Pada kesempatan kali ini, prosesi menjadi bagian dari rangkaian Festival Budaya Spiritual Tahun 2025.
Setibanya di Dalem Kanjengan Kepatihan, Nawa Tirta—air dari sembilan sumber—dicampur dengan kembang tujuh rupa dan digunakan untuk membasuh Tombak Kyai Upas. Selain bertujuan untuk pembersihan, hal ini juga dilakukan guna menjaga bilah pusaka dari karatan. Tradisi jamasan ini diyakini sebagai bentuk tolak bala, sekaligus membawa kemakmuran dan kesejahteraan bagi masyarakat Tulungagung.
Sebelum prosesi jamasan dimulai, dilakukan pula identifikasi pusaka, seperti pengukuran panjang tombak dan rincian bilah tombak. Prosesi kemudian diakhiri dengan kenduri atau selamatan sebagai ungkapan rasa syukur.
Kyai Upas merupakan pusaka berbentuk tombak dengan panjang bilah sekitar 35 cm, dilengkapi dengan landhean (kayu pegangan) sepanjang 4 meter. Pada bagian bawah bilah terdapat hiasan berbentuk huruf Arab yang melafalkan “Allah” dan “Muhammad”.
Bupati Gatut Sunu menyampaikan bahwa Jamasan Kyai Upas adalah tradisi yang telah lama dilestarikan dan digelar setiap bulan Suro.
“Harapan kami, melalui prosesi ini, masyarakat Tulungagung senantiasa diberi kesehatan, dijauhkan dari marabahaya, serta mendapat keberkahan bagi kita semua, khususnya Kabupaten Tulungagung”, ujar Buapti Tulungagung.
Discussion about this post